Kamis, 13 Desember 2012

Pengantar dan Dasar PHP

PHP Categories
noimg.jpg
PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal tidak dipublikasikan dan hanya digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat onlinenya. Versi pertama mulai digunakan oleh pihak lain dan dikenal sebagai Personal Home Page Tool dimana di dalamnya terkandung parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan tahun 1995 dan dinamakan PHP/FI versi 2.
FI (Form Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus Lerdorf, yang menterjemahkan HTML (Hyper Text Markup Language) dari data. Ia menggabungkan scipt Personal Home Page Tool dengan Form Interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server data base yang menggunakan format MySQL sehingga lahirlah PHP/FI.
PHP/FI tumbuh dengan pesat dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung dengan PHP. Pada saat penulis membuat article ini, PHP versi 5.x.x sudah direlease dengan banyak kelebihan dan kemajuan yang jauh dibandingkan versi-versi sebelumnya.
PHP adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server. Sebagian perintahnya berasal dari C, Java, dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. PHP dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface). PHP bisa berinteraksi dengan hampir seluruh teknologi web yang sudah ada, fleksibilitas ini sangat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan yang besar dan sibuk.
PHP sebagai bahasa pemograman web sendiri merupakan salah satu penerapan multi tier application. Multi tier application adalah aplikasi yang dibagi menjadi beberapa bagian yang menjalankan fungsi masing-masing. Secara umum, ada tiga bagian utama dari multi tier application:
√ Client side presentation
√ Server side business logic
√ Backend storage
 
Client Side Presentation
Client side presentation mengatur bagaimana aplikasi berinteraksi dengan user. Yang dimaksud dengan interaksi antara lain adalah: bagaimana data ditampilkan, bagaimana fungsi dan fitur aplikasi ditampilkan. Dalam aplikasi berbasis web, client side presentation dibuat dengan bahasa HTML, CSS, dan JavaScript. Beberapa tool yang digunakan untuk membuat client side presentation diantaranya Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver, dan sebagainya. Client side presentation berbasis web contohnya adalah tampilan aplikasi email yang kita buka dengan browser.
Server Side Business Logic
Server side business logic, sering disebut juga middle tier, adalah bagian yang bertanggung jawab atas cara kerja aplikasi. Di dalamnya kita mengatur bagaimana fungsi dan fitur aplikasi dapat bekerja dengan baik. Dalam aplikasi berbasis web, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan, ditentukan oleh jenis platiform yang digunakan. Alternatif ini akan dijelaskan lebih detail pada bagian selanjutnya.
Back End Storage
Bagian ini mengatur cara penyimpanan data. Penyimpanan data merupakan materi yang cukup kompleks dalam pembangunan aplikasi. Karena kecepatan, keutuhan, dan keamanan data merupakan faktor kritis dalam aplikasi. Ada banyak solusi database yang tersedia di pasaran. Pada umumnya, database yang digunakan bertipe relasional (Relational Database Management System – RDBMS). Manajemen data dilakukan dengan bahasa SQL (Standard Query Language).

Pengantar dan Dasar PHP 02‘09 May PHP Categories noimg.jpg PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal tidak dipublikasikan dan hanya digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat onlinenya. Versi pertama mulai digunakan oleh pihak lain dan dikenal sebagai Personal Home Page Tool dimana di dalamnya terkandung parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan tahun 1995 dan dinamakan PHP/FI versi 2. FI (Form Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus Lerdorf, yang menterjemahkan HTML (Hyper Text Markup Language) dari data. Ia menggabungkan scipt Personal Home Page Tool dengan Form Interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server data base yang menggunakan format MySQL sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI tumbuh dengan pesat dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung dengan PHP. Pada saat penulis membuat article ini, PHP versi 5.x.x sudah direlease dengan banyak kelebihan dan kemajuan yang jauh dibandingkan versi-versi sebelumnya. PHP adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server. Sebagian perintahnya berasal dari C, Java, dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. PHP dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface). PHP bisa berinteraksi dengan hampir seluruh teknologi web yang sudah ada, fleksibilitas ini sangat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan yang besar dan sibuk. PHP sebagai bahasa pemograman web sendiri merupakan salah satu penerapan multi tier application. Multi tier application adalah aplikasi yang dibagi menjadi beberapa bagian yang menjalankan fungsi masing-masing. Secara umum, ada tiga bagian utama dari multi tier application: √ Client side presentation √ Server side business logic √ Backend storage Client Side Presentation Client side presentation mengatur bagaimana aplikasi berinteraksi dengan user. Yang dimaksud dengan interaksi antara lain adalah: bagaimana data ditampilkan, bagaimana fungsi dan fitur aplikasi ditampilkan. Dalam aplikasi berbasis web, client side presentation dibuat dengan bahasa HTML, CSS, dan JavaScript. Beberapa tool yang digunakan untuk membuat client side presentation diantaranya Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver, dan sebagainya. Client side presentation berbasis web contohnya adalah tampilan aplikasi email yang kita buka dengan browser. Server Side Business Logic Server side business logic, sering disebut juga middle tier, adalah bagian yang bertanggung jawab atas cara kerja aplikasi. Di dalamnya kita mengatur bagaimana fungsi dan fitur aplikasi dapat bekerja dengan baik. Dalam aplikasi berbasis web, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan, ditentukan oleh jenis platiform yang digunakan. Alternatif ini akan dijelaskan lebih detail pada bagian selanjutnya. Back End Storage Bagian ini mengatur cara penyimpanan data. Penyimpanan data merupakan materi yang cukup kompleks dalam pembangunan aplikasi. Karena kecepatan, keutuhan, dan keamanan data merupakan faktor kritis dalam aplikasi. Ada banyak solusi database yang tersedia di pasaran. Pada umumnya, database yang digunakan bertipe relasional (Relational Database Management System – RDBMS). Manajemen data dilakukan dengan bahasa SQL (Standard Query Language). Web Based Programming VS System Programming Pembuatan aplikasi berbasis web berbeda dengan pembuatan aplikasi berbasis windows (visual programming), misalnya Visual Basic, Delphi, atau KDevelop. Dalam visual programming, kita meningkatkan kecepatan dan kinerja aplikasi dengan mengoptimasi penggunaan memori, manajemen proses, dan pengaturan Input-Output. Pada pemrograman berbasis web, faktor yang menentukan kinerja aplikasi adalah kecepatan akses database dan kecepatan akses jaringan dan internet. Perbedaan kedua, adalah cara aplikasi berjalan. Pada aplikasi visual, aplikasi dibangun dengan menggunakan tool tertentu, kemudian dikompilasi. Hasilnya dapat langsung digunakan dalam komputer. Aplikasi berbasis web tidak dapat dijalankan langsung di komputer. Untuk menjalankannya, dibutuhkan engine tertentu, dalam hal ini web server. Kelebihan PHP Sabagai Web Based Programming Language Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statispun semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar, padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP. Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah : 1. Oracle 2. MySQL 3. Sybase 4. PostgreSQL 5. dan lainnya PHP dapat berjalan di berbagai system operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh selain itu PHP juga merupakan software yang open source yang dapat anda download secara gratis dari situs resminya http://www.php.net, Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru. Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan bahkan HTTP. PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, di antaranya adalah : 1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi 2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting. 3. Akses ke system database yang lebih fleksibel. seperti MySQL. Bahasa Pemrograman Alternatif

Teknologi server side yang akan kita pelajari pada Blog Saya adalah PHP. Walaupun demikian, perlu diketahui teknologi alternatif yang dapat menjadi bahan pertimbangan.
CGI Script
CGI Script dapat dibuat dengan berbagai bahasa pemrograman, misalnya Perl atau Phyton. Teknologi ini pernah sangat populer di masa awal berkembangnya web based application. Tetapi saat ini banyak ditinggalkan orang karena tidak efisien, tidak fleksibel, dan keamanannya rendah.
Proprietary API
Teknologi ini adalah bahasa pemrograman yang disediakan masing-masing webserver, misalnya ISAPI atau NSAPI. Teknologi ini memiliki kelemahan, yaitu hanya dapat berjalan di webserver tertentu, sehingga mengurangi portabilitas.
ASP
Merupakan solusi server side programming dari Microsoft. Teknologi ini banyak digunakan oleh para programmer yang berlatar belakang Visual Basic. Database pasangannya adalah MS SQL Server. Operating system pasangannya adalah Window 2000 Server yang menjalankan webserver Microsoft IIS.
JavaServlet/JSP
Teknologi server side Java. Mempunyai banyak keunggulan dan kemudahan pemrograman. Tetapi karena murni berorientasi objek, banyak programmer pemula kesulitan menggunakannya. Selain itu, Java juga adalah bahasa pemrograman yang relatif rumit bagi pemula. Keunggulannya, sangat portabel. Dapat dipindahkan dengan mudah dari Windows ke Unix dan sebaliknya.
ColdFusion Bahasa pemrograman ini mirip dengan HTML, menggunakan tag untuk membentuk blok-blok programnya.
PHP
Banyak digunakan oleh programmer berlatar belakang C/C++ karena kemiripan syntaxnya. Open source, karenanya gratis dan bebas. Database pasangannya biasanya MySQL, dijalankan bersama webserver Apache di atas operating system Linux. Semuanya gratis dan bebas.

Kelebihan PHP Sabagai Web Based Programming Language

Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statispun semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar, padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP.
Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :
1. Oracle
2. MySQL
3. Sybase
4. PostgreSQL
5. dan lainnya

PHP dapat berjalan di berbagai system operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh selain itu PHP juga merupakan software yang open source yang dapat anda download secara gratis dari situs resminya http://www.php.net, Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru.
Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan bahkan HTTP.
PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, di antaranya adalah :
1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi
2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.
3. Akses ke system database yang lebih fleksibel. seperti MySQL.

Variable dan Tipe Data pada PHP

PHP Categories
noimg.jpg

Variabel Dalam PHP

Variabel digunakan sebagai tempat penyimpanan data sementara. Data yang disimpan dalam variabel akan hilang setelah program selesai dieksekusi. Untuk penyimpanan data yang permanen, kita dapat menyimpan data di database atau di disk. Silahkan mengacu pada Akses Database untuk mendalami penggunaan database, dan Akses File dan Folder untuk penyimpanan data di filesystem. Variabel di PHP diawali dengan tanda $, untuk dapat menggunakan variabel, ada dua langkah yang harus dilakukan, deklarasi dan inisialisasi.

Deklarasi Variabel

Deklarasi variabel bisa disebut juga memperkenalkan atau mendaftarkan variabel ke dalam program. Dalam PHP, deklarasi variabel seringkali digabung dengan inisialisasi. Variabel dalam PHP dinyatakan dengan awalan $.Contoh :

$nama
$alamat
$jumlah

Ada beberapa aturan yang harus diikuti berkenaan dengan pemberian nama variabel, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Variable diawali dengan tanda $
  • Karakter pertama setelah tanda $ harus huruf atau garis bawah ( _ )
  • Karakter berikutnya boleh huruf, angka, atau garis bawah.

Inisialisasi Variabel


Inisialisasi variabel adalah mengisi nilai untuk pertama kalinya ke dalam variabel. Contoh inisialisasi melakukan inisialisasi Variabel adalah sebagai berikut :

$nama="Widi Mawardi";
$alamat="Jl Ibu Ganirah No 252 D Cimahi-Bandung";
$jumlah=100;

Tipe Data Dalam PHP

Dalam bahasa pemrograman yang lain seperti delphi, visual basic, java dan lain sebagainya ada bermacam-macam tipe data yang harus dideklarasikan, misalnya integer (bilangan bulat), float (bilangan pecahan), char (karakter angka dan huruf), string (kumpulan huruf atau kata), dan berbagai tipe data lainnya. PHP mengenal dua tipe data sederhana yaitu, numerik dan literal. Ditambah dengan dua tipe data yang tidak sederhana, yaitu array dan object. Tipe Numerik pada PHP digunakan untuk menyimpan bilangan bulat.

PHP mampu menyimpan data bilangan bulat dengan jangkauan dari -2 milyar sampai +2 milyar. Contoh bilangan bulat: 3, 7, 20. Selain itu, tipe numerik juga digunakan untuk menyimpan bilangan pecahan. Tipe literal digunakan untuk menyimpan data berupa kumpulan huruf, kata, dan angka. Tipe boolean, yang dikenal dalam bahasa program yang lainnya, tidak ada dalam PHP. Untuk menguji benar salah (true false), kita menggunakan tipe data yang tersedia. FALSE dapat digantikan oleh integer 0, double 0.0 atau string kosong, yaitu "". Selain nilai itu, semua dianggap TRUE.

Variabel dapat digunakan untuk menyimpan berbagai jenis data. Misalnya data numerik yang dapat dioperasikan secara matematika. Contoh :


$jumlah=10;
$harga=2000;
$total=$jumlah*$harga;
//pada variabel diatas, variabel pembayaran akan menyimpan hasil 20000

Sedangkan data non numerik (disebut juga data literal) tidak dapat dioperasikan secara matematika. Contoh :


$nama="Widi Mawardi";
$alamat="Jl Ibu Ganirah No 252 D Cimahi-Bandung";
$keterangan=$nama+$alamat;
//pada variabel diatas, variabel keterangan akan menyimpan gabungan dari dua variabel, yaitu "Widi Mawardi Jl Ibu Ganirah No 252 D Cimahi-Bandung".

Secara umum, data literal ditandai dengan pasangan tanda kutif yaitu "text", sedangkan data numerik tidak dikelilingi oleh tanda kutip. Tetapi biasanya PHP akan secara otomatis mengubah tipe data sesuai kebutuhan. Contoh :


$jalan="Jl Ibu Ganirah";
$no=252D;
$rt=5;
$kodePos=40531;
$literal=$jalan+$no;
//pada variabel literal akan menyimpan "Jl Ibu Ganirah 252D ".

$numerik = $rt + $kodePos;
//pada variabel numerik akan menyimpan "40531".

$hasilaneh = $rt + $no;
//Perhatikan, konversi otomatis ini kadang berjalan secara tidak
semestinya. Ini dapat dilihat dari variabel hasilaneh yang akan 
menyimpan nilai 257. PHP mengambil nilai numerik dari variabel rt, yaitu
5, kemudian menambahkannya dengan isi variabel no. Hasil
akhirnya adalah 5 + 252, yaitu 257 

Passing Variable Dalam PHP

Variabel dapat diteruskan atau Passing ke halaman web berikutnya yang diakses user. Ada beberapa teknik Passing Variable, diantaranya :
  • Melalui URL
  • Melalui Form
  • Melalui Cookie

melalui URL

Variabel ini diproses dengan Metode Get diteruskan melalui URL dengan format sebagai berikut :

 www.w3function.com/index.php?v1=nilai1&v2=nilai2

Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan gambar berikut.

image url

Variabel pada gambar diatas dapat diambil dengan cara sebagai berikut


$halaman=$_GET['pages'];
$idTutorial=$_GET['id'];
echo "$halaman dan $idTutorial";
//akan menghasilkan "learndetail dan 5".

Melalui FORM

Variabel ini bisa diproses dengan Metode POST dan GET. Cara menggunakan form adalah dengan kode sebagai berikut :

<html>
  <head>
  <title>Passing Variable dengan POST method </title>
  </head>
  <body>
  <form method="POST" action="proses.php">
  <p>Nama : <input type="text" name="nama”></p>
  <p>Alamat : <input type="text" name="alamat"></p>
  <p><input type="submit" value="Proses" name="submit"></p>

  </form>
  </body>
  </html>

tuliskan kode tersebut pada file HTML beri nama index.html kemudian anda akan mendapatkan hasil sebagai berikut :

image hasil

selanjutnya buat file proses.php lalu ketikan script berikut pada file PHP tersebut


$nama=$_POST['nama'];
$alamat=$_POST['alamat'];
echo "$nama dan $alamat";
//akan menghasilkan "NamaYangAndaInput dan AlamatYangAndaInput".

apabila anda menginginkan metode GET pada FORM anda ganti tag index.html pada bagian <form method="POST" action="proses.php"> menjadi <form method="GET" action="proses.php"> kemudian pada file proses.php ganti script menjadi :



$nama=$_GET['nama'];
$alamat=$_GET['alamat'];
echo "$nama dan $alamat";
//akan menghasilkan "NamaYangAndaInput dan AlamatYangAndaInput".


Melalui Cookie

Khusus untuk Passing Variable melalui Cookie karena berkaitan dengan banyak hal... maka akan di bahas pada bagian tutorial yang akan membahas Session.

Operator pada PHP

noimg.jpg
Operator digunakan untuk memanipulasi nilai dari suatu variabel. Variabel yang nilainya dimodifikasi oleh operator disebut operand. Contoh penggunaan operator misalnya 20 + 5, 20 dan 5 adalah yang disebut dengan operand. sedangkan Tanda "+" disebut operator. Supaya mudah untuk memahaminya dan lebih jelas lagi, operator diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Arithmetic Operator
  • Assignment Operator
  • Comparison Operator
  • Logical Operator
  • Operator Lainya

Arithmetic Operator

Arithmetic Operator adalah operator yang digunakan untuk melakukan perhitungan matematika. contoh :
$a = 5 + 3; Operator "+" berfungsi untuk menambahkan kedua operand (5 dan 3). Ada beberapa arithmetic operator, yaitu :
  • + : penjumlahan
  • - : pengurangan
  • * : perkalian
  • / : pembagian
  • % : nilai sisa pembagian
Mari kita perjelas lagi dengan langsung mempraktekannya. Buatlah sebuah file dengan nama testoperator.php kemudian ketikan tag berikut pada file PHP tersebut.
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
<html>
<head>
<title>Operators PHP</title>
</head>
<body>
 <h2> Contoh Penggunaan Operator pada PHP</h2>
 <form action="testoperator.php" method="post">
<input type="text" name="operand1" value="0" />
<select name="operator">
<option value="-">pengurangan (-)</option>
<option value="+">pertambahan (+)</option>
<option value="/">pembagian (/)</option>
<option value="*">perkalian (*)</option>
<option value="%">prosentase (%)</option>
</select>
<input type="text" name="operand2" value="0" />
<input type="submit" name="proses" value="Proses" />
</form>
 <?php
 $hitung=$_POST['operand1'] . $_POST['operator'] . $_POST['operand2']; eval("\$hasil = $hitung;");
 echo("Hasil Perhitungan Matematika : ");
 echo("<b>");
 echo($hasil);
 echo("</b>");
 ?>
 </body>
 </html>
Tag dengan tanda berikut <?php ?>, seperti yang telah dibahas pada tutorial sebelumnya merupakan script PHP yang embeded didalam HTML. Hasil tag tersebut akan menampilkan gambar sebagai berikut :
image 1
Dengan demikian anda dapat melihat bagaimana manipulasi PHP terhadap variabel arithmetic

Relational Operator

Relational operator digunakan untuk membandingkan nilai dari dua operand. Hasil perbandingan dinyatakan dalam nilai boolean. TRUE berarti benar, dan FALSE berarti salah. Beberapa jenis relational operator dapat dilihat pada gambar dibawah :
  • == : operand kanan bernilai sama dengan operand kiri
  • > : operand kiri bernilai lebih besar daripada operand kanan
  • < : operand kiri bernilai lebih kecil dengan operand kanan
  • >= : operand kiri bernilai lebih besar atau sama dengan operand kanan
  • <= : operand kiri bernilai lebih kecil atau sama dengan operand kanan
  • != : operand kanan tidak bernilai sama dengan operand kiri
Untuk mengetahui cara penggunaan relational operator mari kita langsung mempraktekannya, Tambahkan tag pada testoperator.php sehingga menjadi seperti tag di bawah ini:
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
<html>
<head>
<title>Operators PHP</title>
</head>
<body>
<h2> Contoh Penggunaan Operator pada PHP</h2>
<form action="testoperator.php" method="post">
<input type="text" name="operand1" value="0" />
<select name="operator">
<option value="-">pengurangan (-)</option>
<option value="+">pertambahan (+)</option>
<option value="/">pembagian (/)</option>
<option value="*">perkalian (*)</option>
<option value="%">prosentase (%)</option>
</select>
<input type="text" name="operand2" value="0" />
<input type="submit" name="proses" value="Proses" />
</form>
><?php
$hitung=$_POST['operand1'] . $_POST['operator'] . $_POST['operand2'];
eval("\$hasil = $hitung;");
echo("Hasil Perhitungan Matematika : ");
echo("<b>");
echo($hasil);
echo("</b>");
?> <h2>Relational Operator</h2>
<form action="testoperator.php" method="post">
<input type="text" name="operand1" value="0" />
<select name="relational">
<option value="==">Relational ==</option>
<option value=">">Relational ></option>
<option value="<">Relational <</option>
<option value=">=">Relational >=</option>
<option value="<=">Relational <=</option>
<option value="!=">Relational !=</option>
</select>
<input type="text" name="operand2" value="0" />
<input type="submit" name="proses" value="Proses" />
</form>
<?php
$relasi=$_POST['operand1'] . $_POST['relational'] . $_POST['operand2'];
$hasil = eval($relasi);
echo("Hasil Perhitungan Relational: ");
echo("<b>");
echo($hasil);
echo("</b>");
?>
</body>
</html>
Hasil dari tag tersebut akan menghasilkan seperti dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
image 2
Dengan demikian anda dapat melihat bagaimana manipulasi PHP terhadap variabel arithmetic

Logical Operator

Logical Operator pada PHP digunakan untuk membandingkan dua nilai variabel yang bertipe boolean. Hasil yang didapat dari penggunaan logical operator adalah boolean (True, false). Tabel logika berikut digunakan sebagai pedoman perhitungan
Operand Kiri Operator Nama Operand kanan Hasil
True && and True True
True && and False False
False && and True False
False && and False False
True | | or True True
True | | or False True
False | | or True True
False | | or False False
True Xor exclusive or True False
True Xor exclusive or False True
False Xor exclusive or True True
False Xor exclusive or False False
! Not   True False
! Not   False True


Assignment Operator

Assignment operator merupakan salah satu operator PHP yang digunakan untuk memberikan nilai ke dalam variabel tertentu. Contoh sederhana penggunaan Assignment Operator adalah sebagai berikut :
?
1
$nama = "Widi Mawardi";
pada contoh diatas operator sama dengan ( = ) digunakan untuk mengisi variable nama dengan Widi Mawardi. Selain operator "=", ada beberapa assignment operator yang lainnya, diantaranya dapat dilihat pada contoh-contoh berikut :
Menambahkan nilai pada variabel :
?
1
2
$total +=10;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut:$total=$total+10;
Mengurangi nilai pada variabel :
?
1
2
$selisih -=10;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $selisih=$selisih-10;
Mengalikan nilai pada variabel dengan bilangan tertentu :
?
1
2
$perkalian *=10;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $perkalian=$perkalian*10;
Membagi nilai pada variabel dengan bilangan tertentu :
?
1
2
$pembagian /=10;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $pembagian=$pembagian/10;
Mencari sisa hasil bagi variabel dengan bilangan tertentu :
?
1
2
$persen %=10;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $persen=$persen%10;
Menambahkan satu nilai pada variabel :
?
1
2
$tambah++;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $tambah=$tambah+1;
Mengurangi satu nilai pada variabel :
?
1
2
$selisih--;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $selisih=$selisih-1;
Melakukan Operasi logical AND pada variabel :
?
1
2
$var &= True;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $var=$var & True;
Melakukan Operasi logical OR pada variabel :
?
1
2
$var |= False;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $var=$var | False;
Melakukan Operasi bitwise XOR pada variabel :
?
1
2
$var ^= 10;
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $var=$var ^ 10;
Menambahkan string pada variabel :
?
1
2
$var .= "Widi";
//assignment operator diatas sama dengan penggunaan berikut: $var=$var . "Widi";

Operator Lainnya

Operator Penggabung String

Pada PHP, string digabungkan dengan operator . (titik). Contoh penggunaan :
?
1
2
3
$var1 .= "Widi";$var1 .= "Bakti";
echo $var1 . " dan " . $var2
//hasilnya adalah <em>"Widi dan Bakti"</em>

Operator Percabangan

Percabangan pada umumnya dilakukan dengan struktur if-else, dapat dilihat senagai berikut :
if ($nama == "Widi"){
 echo "Selamat Datang Widi ";
}else{
 echo "Selamat Datang Tamu ";
}
Cara penggunaan operator percabangan diatas juga bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
?
1
echo($nama == "Widi" ? "Selamat Datang Widi" : " Selamat Datang Tamu");
Perhatikan tanda "?" dan ":" diatas. PHP akan memeriksa apakah pernyataan di sebelah kiri "?" benar atau salah. Apabila benar, pernyataan di sebelah kiri tanda ":" dieksekusi. Bila salah, maka pernyataan di sebelah kanan ":" yang akan dieksekusi. Tentang percabangan ini nanti kita bahas lagi lebih lanjut

Operator Error Susspension

PHP menampilkan pesan error apabila built-in function (function yang disediakan PHP) mengalami error. Misalnya tidak bisa membuka file, tidak bisa mengakses database, dan lainnya. Pada saat pembuatan aplikasi, pesan error ini sangat membantu programmen dalam melakukan tracing menyelesaikan dan memperbaiki kesalahan pemrograman. Tetapi, pada saat aplikasi selesai dibuat dan digunakan secara umum, pesan error ini akan mengganggu pengguna. Untuk mematikan pesan error tersebut, kita menggunakan operator @. Contoh penggunaan :
?
1
@chdir("temp");
Pada kondisi normal, function chdir akan menimbulkan pesan error apabila direktori temp tidak ditemukan atau tidak dapat diakses. Dengan menggunakan operator @, PHP akan "diam saja" apabila direktori temp tidak ditemukan atau tidak dapat diakses.

Belajar Membuat Website dengan Photoshop dan Dreamweaver


HTML & CSS Categories
noimg.jpg
Ada banyak alasan mengapa orang ingin membuat websitenya sendiri. Antara lain, mereka ingin agar tulisan-tulisan, gambar, serta suasana hati mereka dapat dibaca oleh banyak orang atau iseng saja belajar dan siapa tau kalau sudah menjadi webmaster bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan membuat suatu jasa pembuatan website. Pada proyek pertama ini, kita akan menciptakan salah satu bentuk website personal. Website ini didesain dengan nuansa full color sehingga mempunyai kesan yang menarik dan indah walaupun bisa dibilang proyek pertama ini sangat sederhana sekali, hehehe. Walaupun demikian anda bisa memodifikasinya sendiri sesuai dengan yang anda sukai.
Sebelum kita memulai tutorial cara membuat website sederhana dengan menggunakan photoshop dan dreamweaver ini, tentunya terlebih dahulu anda harus menginstal aplikasi Photoshop dan Dreamweaver. Kedua aplikasi ini tidak gratis tapi merupakan pilihan yang tepat untuk membuat project website, untuk membeli aplikasi ini anda dapat men-download-nya di situs resmi adobe yaitu www.adobe.com. Mari kita memulai project pembuatan website sederhana apabila anda sudah memiliki kedua aplikasi tersebut. Berikut merupakan hasil dari proyek Websiteku
preview image

Membuat Disain Awal dengan Photoshop

jalankan aplikasi photoshop anda dan siapkan sebuah kanvas baru, caranya pilih file - new lalu gunakan setting berikut: Width : 700 pixel Height : 875 pixel Resolution : 72 pixel/inch Background Content : Transparent
1
Pilih rounded retangle tool pada tool panel

dan samakan setingan dengan gambar dibawah kemudian buat bidang berbentuk segi panjang vertical seperti pada gambar dibawah
2
Pilih layer click kanan pada layer 1 (bidang yang anda buat) kemudian click gradient dan pilih gradasi warna yang anda sukai... pastikan warna bawah adalah warna dasar putih
3
Hasil dari gradasi yang anda buat akan menghasilkan gambar seperti berikut :
4
buatlah bidang untuk panel menu dengan rounded retangle tool pada tool panel seperti sebelumnya beri sentuhan warna yang berbeda dengan layer pertama tetapi tidak melenceng dari tema anda, kemudian tempatkan pada sebelah kiri atas sehingga anda mendapatkan gambar seperti dibawah ini
5
buatkan lagi sebuah bidang untuk daftar menu yang kali ini lebih kecil dari sebelumnya dengan rounded retangle tool pada tool panel, tempatkan sejajar dengan bidang yang anda buat sebelumnya putarkan sampai arah kemiringan 250 dengan move tool

kemudian copy layer bidang dengan cara tekan ctrl+alt+shift dan geser kebawah sebanyak 4 kali. Beri sentuhan warna pada bidang yang telah anda buat sehingga akan tampak seperti berikut:
6
Ketik daftar menu gunakan Type Tool dengan lambang (T) pada tool panel

Isi text pada bidang untuk daftar menu dengan : Halaman Utama, Tentang Saya, Galerry Foto dan Link. Kemudian pada sebelah kanan beri Logo dan judul Website yang sesuai dengan keinginan anda . Sampai tahapan ini kita sudah berhasil merancang layout Websiteku dengan tampilan sebagai berikut
7
Gunakan Slicetool

kemudian slice Layout website menjadi 6 bagian yaitu : 4 slice untuk daftar menu, 1 slice untuk logo, dan 1 lagi untuk untuk content/ isi web.
8
Sekarang anda tinggal menyimpanya saja. Pilih File->Save For Web

dan akan muncul wizard seperti berikut
9
pada opsi dibawah save, anda bisa menentukan format gambar yang akan di save mulai dari gif, png, jpg.

apabila sudah memilih sebelum di save beri nama file anda dengan index, pilih opsi HTML and Images, simpan layout anda pada satu folder yang anda beri nama Websiteku

Sampai sini design untuk layout dengan menggunakan photoshop sudah selesai dan selanjutnya anda tinggal melakukan mark-up atas file index.html yang telah kita save tadi dengan macromedia Dreamweaver.

Control Flow dalam PHP (if – else, if - elseif - else, switch – case, for, while, break, continue, return, exit)


Control Flow dalam PHP (if – else, if - elseif - else, switch – case, for, while, break, continue, return, exit)

28‘11
Octob
PHP Categories
info64.jpg
Setelah lama tidak mengulas PHP, akhirnya pada artikel kali ini saya akan melakukan pembahasan mengenai Control flow pada PHP, Control flow dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai aliran kendali, tapi maksud sebenarnya dari control flow adalah bagaimana urutan eksekusi perintah di dalam program. Misalnya, dalam function berikut:
?
1
2
3
4
function testFlow(){
    int a = 10;
    echo(a);
}
Pada fungsi diatas, perintah pertama yang dijalankan adalah mengisi nilai 10 ke dalam variabel a. Perintah kedua yang dijalankan adalah menampilkan nilai yang tersimpan dalam variabel a (dalam hal ini 10) ke browser. Control flow di atas merupakan sebuah contoh sederhana. Beberapa control flow yang tersedia dalam PHP diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Percabangan (branching)
  • Perulangan (looping)
  • Perpindahan (jumping)

Percabangan

Percabangan, atau sering disebut juga dengan istilah decision-making, memungkinkan aplikasi untuk memeriksa isi suatu variabel atau hasil perhitungan ekspresi dan mengambil tindakan yang sesuai. Ada dua jenis percabangan, dipilih berdasarkan kriteria pemeriksaan dan jumlah pilihan yang tersedia.

if – else

Konstruksi if-else dapat dijelaskan sebagai berikut :
?
1
2
3
4
5
6
if(condition){
    // statement 1 goes here
}else{
    // statemant 2 goes here
}
// statement 3 goes here
Aliran program pada contoh diatas :
  1. Condition akan diperiksa
  2. Bila bernilai true, statement 1 akan dijalankan
  3. Bila bernilai false, statement 2 akan dijalankan
  4. Statement 3 dijalankan

if - elseif - else

Untuk pilihan yang lebih dari dua, PHP menyediakan konstruksi if-elseifelse.
?
1
2
3
4
5
6
7
8
if(condition1){
    // statement 1
}elseif(condition2){
    // statement 2
}else{
    // statement 3
}
// statement 4
Ada 3 kemungkinan aliran program pada contoh diatas :
Apabila condition 1 bernilai true
  1. Statement 1 dijalankan
  2. Statement 4 dijalankan
Apabila condition 1 bernilai false, dan condition 2 bernilai true :
  1. Statement 2 dijalankan
  2. Statement 4 dijalankan
Apabila condition 1 dan condition 2 bernilai false :
  1. Statement 3 dijalankan
  2. Statement 4 dijalankan
Berikut ini adalah Contoh penggunaan if-else. Silahkan membuat dua file, control_flow.html dan condition.php, control_flow.html mempunyai tampilan sebagai berikut :
screenshoot
condition.php berisi listing kode sebagai berikut :
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
<?
$kelabu = "#303030";
$putih = "#FFFFFF";
if($kelamin1 == "Pria"){
    $background1 = $kelabu;
}else{
    $background1 = $putih;
}
if($kelamin2 == "Pria"){
    $background2 = $kelabu;
}else{
$background2 = $putih;
}
if($kelamin3 == "Pria"){
    $background3 = $kelabu;
}else{
    $background3 = $putih;
}
if($kelamin4 == "Pria"){
    $background4 = $kelabu;
}else{
    $background4 = $putih;
}
$output = "
<table border=1>
    <tr>
        <td background=$background1>$nama1</td>
    </tr>
    <tr>
        <td background=$background2>$nama2</td>
    </tr>
    <tr>
        <td background=$background3>$nama3</td>
    </tr>
    <tr>
        <td background=$background4>$nama4</td>
    </tr>
</table>
";
echo($output);
?>

switch – case

konstruksi untuk modul switch-case dapat dilihat pada kode sebagai berikut :
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
switch(a){
    case 1;
        // statement 1 goes here
    break;
    case 2;
        // statement 2 goes here
    break;
    case 3;
        // statement 3 goes here
    break;
    default;
        // statement 4 goes here
    break;
}
// statement 5 goes here
Aliran program dari kode switch – case diatas adalah sebagai berikut:
  1. Variabel a diperiksa
  2. Statement dieksekusi
    • Apabila a == 1, statement 1 dijalankan
    • Apabila a == 2, statement 2 dijalankan
    • Apabila a == 3, statement 3 dijalankan
    • Apabila a tidak memenuhi 2a - 2c, statement 4 dijalankan
  3. Statement 5 dijalankan
Keyword break memegang peranan penting di sini. Fungsinya adalah mencegah fall-through, bandingkan dengan program berikut (break di case ke 1 dihilangkan)
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
switch(a){
    case 1;
        // statement 1 goes here
    case 2;
        // statement 2 goes here
    break;
    case 3;
        // statement 3 goes here
    break;
    default;
        // statement 4 goes here
    break;
}
Aliran program untuk script di atas adalah sebagai berikut
  1. variabel a diperiksa
  2. Selanjutanya PHP akan mengeksekusi case 1 dan 2, karena pada case 1 break di hilangkan
    • Apabila a == 1, statement 1 dijalankan, kemudian menjalankan statement 2.
    • Apabila a == 2, statement 2 dijalankan
    • Apabila a == 3, statement 3 dijalankan
    • Apabila a tidak memenuhi 2a - 2c, statement 4 dijalankan
  3. Statement 5 dijalankan
Untuk melihat contoh penggunaan switch – case, tambahkan tampilan pada control_flow.htm menjadi seperti gambar di bawah.

?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
<?
switch($bulan){
    case 1 :
    case 3 :
    case 5 :
    case 7 :
    case 8 :
    case 10 :
    case 12 :
        $hari = 31;
        break;
    case 4 :
    case 6 :
    case 8 :
    case 11 :
        $hari = 30;
        break;
    case 2 :
        if(($tahun%4) == 0){
            $hari = 29;
        }else{
            $hari = 28;
        }
}
echo("<h2> Jumlah hari pada bulan $bulan tahun $tahun = $hari hari</h2>");
?>

Perulangan

for

Looping dengan for disebut juga determinate loop, artinya looping yang jumlah pengulangannya (iterasi) telah ditentukan di awal looping. Ada beberapa bagian penting dari for loop:
  • Initialization expression
    Initialization Expression dijalankan satu kali, pada saat looping dimulai. Biasanya bagian ini digunakan untuk menginisialisasi counter(penghitung).
  • Stop condition
    Stop condition diperiksa nilainya sebelum setiap iterasi dieksekusi. Apabila condition bernilai false, iterasi dihentikan.
  • Iterative expression
    Iterative expression dilakukan setelah iterasi dieksekusi. Bagian ini biasanya digunakan untuk menambah nilai counter.
  • Loop body
    Loop body dieksekusi sekali setiap iterasi, merupakan perintah yang ingin kita lakukan berulang-ulang.
Untuk melihat contoh penggunaan for, tambahkan tampilan pada control_flow.htm menjadi seperti gambar di bawah.

pada condition.php buat script berikut
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
<?
$sum = 0;
for($i=0; $i<strlen($words); $i++){
    if(substr($words, $i, 1) == $word){
        $sum ++;
    }
}
echo $sum;
?>

while

while loop juga dikenal dengan istilah indeterminate loop, artinya jumlah loopingnya tidak ditentukan pada awal looping. while loop lebih sederhana daripada for loop, karena cuma memiliki dua bagian:
  • Stop Condition
    Stop condition diperiksa sebelum tiap iterasi dilaksanakan. Selama stop condition bernilai true, perintah dalam loop body akan dilakukan berulang-ulang. Iterasi akan dihentikan apabila stop condition bernilai false.
  • Loop body
    Sama seperti pada for loop, loop body dilaksanakan satu kali setiap iterasi. Loop di atas akan berjalan terus tanpa henti, karena tidak ada perintah yang mengubah nilai stop condition.
do-while loop merupakan modifikasi dari while loop. Bentuknya dapat dilihat pada sampel kode berikut:
?
1
2
3
4
do{
// some statement
}
while (a == true)
untuk melihat contoh penggunaan while, gunakan form yang sama seperti contoh untuk for pada condition.php buat script berikut
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
<?
$sum = 0;
$i = 0;
while($i<strlen($word)){
    if(substr($word, $i, 1) == $words){
        $sum ++;
        $i++;
    }
}
echo $sum;
?>

Perpindahan

break

Break digunakan dalam looping untuk menghentikan suatu loop. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kode berikut :
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
<?
// melakukan break pada $i == 2
for($i = 0; $1<5; $i++){
    if($i == 2){
        break;
    }
    echo("Nilai i : $i <br>");
}
echo("Loop Selesai");
?>
kode tersebut diatas akan melakukan break pada saat i bernilai 2, sehingga akan menghasilkan output sebagai berikut :
?
1
2
3
Nilai i : 0
Nilai i : 1
Loop Selesai

continue

continue berfungsi untuk melewati satu iterasi/putaran dalam rangkaian loop. Untuk lebih jelasnya, kode di atas akan kita modifikasi.
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
<?
// melakukan continue pada $i == 2
for($i = 0; $1<5; $i++){
    if($i == 2){
        continue;
    }
    echo("Nilai i : $i <br>");
}
echo("Loop Selesai");
?>
kode tersebut akan melakukan break pada saat i bernilai 2, sehingga akan menghasilkan output sebagai berikut :
?
1
2
3
4
5
Nilai i : 0
Nilai i : 1
Nilai i : 3
Nilai i : 4
Loop Selesai

return

perintah return berfungsi untuk memerintahkan kode untuk keluar dari fungsi. Fungsi akan kita pelajari dengan lebih mendalam pada bagian selanjutnya. Untuk sementara, fungsi cuma akan digunakan untuk menjelaskan return. Perhatikan kode di bawah :
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
<?
function testReturn(){
    for($i = 0; $1<5; $i++){
    // melakukan return pada $i == 2
        if($i == 2){
        return;
        }
    echo("Nilai i : $i <br>");
    }
echo("Loop Selesai");
}
// jalankan function
testReturn();
echo("Function selesai");
?>
output dari script diatas akan menghasilkan :
?
1
2
3
Nilai i : 0
Nilai i : 0
Function Selesai
Perhatikan bahwa Loop Selesai tidak dijalankan. Ini menunjukkan bahwa setelah return dieksekusi, program langsung keluar dari function dan mengeksekusi perintah setelah function, yaitu
?
1
echo("Function Selesai");

exit

exit digunakan untuk menghentikan keseluruhan script php. Untuk lebih jelasnya, kita akan modifikasi kode di atas menjadi seperti berikut :
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
<?
function testExit(){
    for($i = 0; $1<5; $i++){
    // melakukan return pada $i == 2
        if($i == 2){
        exit;
        }
    echo("Nilai i : $i <br>");
    }
echo("Loop Selesai");
}
// jalankan function
testExit();
echo("Function selesai");
?>
outputnya adalah :
?
1
2
3
Nilai i : 0
Nilai i : 0
Function Selesai
Perhatikan bahwa baris echo("Function selesai"); Tidak dijalankan.
Untuk melihat contoh penggunaan break, continue, return, dan exit; tambahkan tampilan pada control_flow.html menjadi seperti gambar di bawah.

Tambahkan baris kode berikut pada condition.php
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
<?
/*
variabel yang dibutuhkan
$mark -> tempat dilakukan perpindahan
$perintah -> perintah pindah : continue, break, return, exit
*/
function execute($tanda, $perintah){
    for($i=0; $i<11; $i++){
        if($i == $tanda){
            if($perintah == "continue"){
            continue;
            }elseif($perintah == "break"){
            break;
            }elseif($perintah == "return"){
                return;
            }elseif($perintah == "exit"){
            exit;
            }
        }
    echo($i."<br>");
    }
echo("Looping Selesai<br>");
}
execute($tanda, $perintah);
echo("Function execute selesai<br>");
?>